Sunday , 8 December 2024

Bantuan Sosial Presiden yang Dimakamkan JNE di Depok

SPIRITKAWANUA – Badan Urusan Logistik (Bulog) memberikan penjelasan terkait ditemukannya beras yang tertimbun di lahan kosong di Sukmajaya, Depok.

Sembako tersebut ditimbun oleh perusahaan pelayaran JNE Express karena rusak terkena hujan setelah diambil dari gudang Bulog.

Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, insiden beras rusak terjadi pada pertengahan tahun 2020.

“Pada periode Mei-Juni 2020, pihak pengantar akan mengirimkan beras kepada warga penerima bantuan beras presiden, namun dalam perjalanannya ada kendala yang mengakibatkan beras tersebut mengalami sedikit kerusakan,” kata Iqbal dalam keterangannya. Selasa (2/8/2022).

Saat itu, pihak ketiga menghubungi Bulog untuk membeli beras pengganti agar segera diantar ke penerima.

“Jadi Pihak ketiga sudah menggantinya dengan beras berkualitas baik dan diterima dengan baik juga oleh seluruh warga penerima manfaat,” katanya.

Pekerja Bulog yang bertanggung jawab atas beras yang rusak sampai saat ini dia menyatakan bahwa itu bukan lagi tanggung jawab perusahaannya.

BACA JUGA  Investasi Bodong Mulai Mengincar Minsel, Ratusan Warga Jadi Korban

“Bukan lagi menjadi tanggungjawab Bulog,” Ia mengatakan, secara terpisah, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengaku pihaknya tengah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk mempercepat penyaluran bansos.

Dikatakannya, Bulog menjalin kerja sama dengan PT DNR dan PT Pos Indonesia. Ia juga menilai tidak masalah jika kedua perusahaan tersebut melakukan subkontrak dengan perusahaan lain dalam pendistribusian beras.

“Ya boleh-boleh saja. Yang penting sampai kepada sasaran dong,” kata Buwas dilansir dari Kompascom, Selasa (2/8/2022).

Perusahaan ekspedisi mengaku mengubur bantuan presiden yang rusak di lahan kosong di Sukmajaya, Depok.

JNE menyatakan bahwa penguburan bahan makanan yang rusak telah sesuai dengan prosedur operasi standar dan perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Saat diperiksa polisi, Senin (1/8/2022), JNE mengaku bekerja sama dengan PT DNR dalam menyalurkan bantuan sembako presiden.

BACA JUGA  MBW Jadi Wajah Baru Pariwisata, Digadang Jadi Icon Baru Kota Manado

”JNE bekerja sama dengan vendor, namanya PT DNR. DNR inilah selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat,” kata Kabag Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan. dilansir dari Kompas.id, Selasa (2/8/2022).

Dalam kontrak kerjasama antara JNE dan DNR, JNE dipercaya menyalurkan bantuan sosial sebesar ratusan ribu ton.

Peran JNE dalam kontrak kerjasama adalah sebagai jasa ekspedisi yang bertugas mengantarkan beras bansos kepada warga yang namanya sudah tercantum dalam daftar penerima bansos.

Ratusan ribu ton beras yang menjadi tanggung jawab distribusi JNE kemudian dibawa ke gudang Bulog di Cakung, Jakarta Timur.

Saat JNE mengambil beras bansos, terjadi gangguan di jalan akibat hujan deras.

”Sehingga, beras ini dikatakan dalam kondisi rusak. Beras yang basah itu, menurut JNE, jadi tanggung jawab JNE dan sudah diganti oleh JNE dengan paket lain yang setara,” kata Zulpan.

BACA JUGA  Pemkot Tomohon Makin Hebat, Dipimpin Walikota Caroll Senduk Evaluasi SPBE Raih Predikat Terbaik

Sembako yang dikubur dalam-dalam di lapangan KSU Depok itu ditemukan pada Jumat (29/7/2021) pekan lalu.

Penemuan sembako presiden itu berawal dari laporan seorang pegawai perusahaan JNE kepada Rudi Samin, pemilik lahan kosong.

Rudi kemudian menyewa ekskavator dan menemukan tumpukan sembako terkubur sedalam 3 meter di dalam tanah.

Lapangan KSU tempat ditemukannya sembako memang digunakan untuk memarkir kendaraan JNE.

Lokasi Gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.

Sembako bantuan presiden yang dikubur terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur.

Tumpukan bantuan presiden ini telah ditutup dengan terpal biru di lokasi.

Garis polisi juga dipasang di lokasi kejadian. Beberapa karung beras telah dibuka dan berserakan di tanah.

Bau busuk juga tercium secara luas. Sepertinya bantuan presiden telah membusuk sampai ke titik cetakan. (jod.Ke)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published.