Ramainya sorotan terhadap kinerja Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selfanus Komaling (YSK), dalam 100 hari pertama masa jabatannya memicu beragam reaksi dari masyarakat. Ada yang setuju dengan kritik yang dilayangkan, namun tak sedikit pula yang menilai sebaliknya.
Sejumlah warga menilai belum terlihat hasil nyata dari kepemimpinan YSK, khususnya dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum. Mereka mempertanyakan, mengapa belum ada satu pun proyek fisik yang tampak selama seratus hari pertama masa kepemimpinan gubernur baru ini.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW Partai Perindo Sulawesi Utara, Meyvo Rumengan, menyampaikan pembelaannya. Menurutnya, selama 100 hari kerja, Gubernur YSK telah melakukan banyak hal meski belum tampak dalam bentuk pembangunan fisik yang besar.
“Sebagian masyarakat mungkin masih menganggap bahwa yang disebut kinerja itu hanya sebatas proyek-proyek fisik seperti pembangunan jalan atau jembatan. Padahal, infrastruktur mencakup aspek yang lebih luas, termasuk sistem dan fasilitas non-fisik yang menunjang kegiatan sosial, ekonomi, dan pelayanan publik,” jelas Meyvo.
Ia menambahkan bahwa pembangunan non-fisik, seperti program-program sosial dan pemerintahan, sejatinya sudah mulai berjalan di era YSK. Jika masyarakat ingin melihat hasil pembangunan fisik yang lebih konkret, menurutnya, hal itu baru akan terlihat jelas pada alokasi anggaran dalam APBD tahun 2026, yang akan disusun pada akhir 2025.
Meyvo menjelaskan bahwa APBD yang saat ini digunakan masih merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya. Maka dari itu, belum sepenuhnya mencerminkan visi dan misi Gubernur YSK. “Baru pada pembahasan APBD 2026 nanti, visi-misi Gubernur YSK bisa benar-benar dituangkan secara maksimal,” tegasnya.
Namun demikian, ia memastikan bahwa pada tahun 2025 tetap akan ada pembangunan infrastruktur fisik. Menurutnya, penyesuaian visi dan misi Gubernur YSK bisa dimasukkan melalui APBD Perubahan di tahun ini. Ia optimistis masyarakat Sulut akan mulai melihat pembangunan yang nyata.
Meyvo juga mengingatkan agar masyarakat bersabar. Saat ini, menurutnya, Gubernur tengah fokus menangani persoalan kenaikan harga kebutuhan pokok, khususnya beras. “Informasi yang saya terima, pak Gubernur sudah menginstruksikan pembagian beras gratis dan melaksanakan operasi pasar guna menstabilkan harga. Mari kita doakan agar program-program jangka pendek ini berjalan sukses,” tutupnya.