Saturday , 2 November 2024

Data BPS IPM Kota Manado Tertinggi, BPS Sebut Kualitas SDM Manado Makin Baik

SPIRITKAWANUANEWS–Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Manado tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara.

Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik Kota Manado, Ir Novri P Mokoagouw, saat diwawancarai, di ruang kerjanya, Kamis (14/9).

Menurutnya, data terakhir tahun 2022 IPM Kota Manado 79,66, ini masuk dalam kategori tinggi.

Sedangkan IPM Sulut 73,30 dan untuk nasional 72,91.

“Selain tertinggi di Sulut, IPM Manado melebihi Indeks Pembangunan Manusia secara nasional,” kata Novri Mokoagouw.

Selanjutnya Novri menjelaskan, Indeks Pembangunan Manusia menurut standar United Nations Development Program (UNDP), terdiri dari 4 kategori, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi serta IPM 60-79 kategori sedang dan rendah jika IPM dibawah 60.

BACA JUGA  Tinjau Perbaikan Bendungan di Teling, Walikota Ingatkan Warga Jangan Buang Sampah Sembarangan

“Jadi selangkah lagi IPM kota Manado akan mencapai angka 80, yang masuk pada kategori sangat tinggi,” ujarnya.

Data IPM Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara.

Novri pun menjelaskan, keberhasilan kepala daerah dalam pembangunan dapat diukur dari IPM-nya.

“Dengan IPM yang mendekati kategori sangat tinggi, dapat dikatakan bahwa kepemimpinan wali kota Andrei Angouw dan wakil wali kota Richard Sualang sangat baik dalam pelaksanaan pembangunan di kota Manado,” ungkapnya.

Karena, kata Novri, angka IPM memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat pencapaian pembangunan manusia sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang dilakuan oleh suatu negara/daerah.

“Semakin tinggi nilai IPM suatu negara/daerah, menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya semakin baik,” ucapnya.

Novri juga menjelaskan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup.

BACA JUGA  Ini Ritual Walikota Andrei Angouw Setiap Hari, Turlap Diagnosis Masalah Perkotaan Sebelum Ngantor

“Ini dilakukan melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan layak.Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir,” terangnya.

“Dan untuk dimensi pengetahuan diukur melalui angka rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah serta dimensi standard hidup layak diukur dari pengeluaran ril perkapita,” pungkasnya.(***)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published.