Tuesday , 22 July 2025

Tak Beranjak Sebelum Warganya Selamat, Pelabuhan Manado Saksi: Gubernur YSK Peluk dan Kuatkan Korban KM Barcelona

SPIRITKAWANUANEWS — Minggu, 20 Juli 2025 malam, langit di atas Pelabuhan Manado tampak muram, seolah ikut berbagi duka atas tragedi kebakaran Kapal Motor (KM) Barcelona di perairan Pulau Talise, Likupang Barat, Minahasa Utara.

Di tengah suasana haru itu, satu sosok tak beranjak dari dermaga.

Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus Komaling (YSK), memilih tetap di sana, menanti kedatangan setiap penumpang korban selamat, dengan hati yang tak tenang sebelum melihat warganya aman, diberi makan, dan menerima perawatan medis.

Sejak sore, YSK terlihat duduk di bagian tengah pelabuhan. Sesekali ia berdiri, menelpon petugas lapangan, memastikan kesiapan tim medis dan bantuan yang ada.

Beberapa kali, Gubernur YSK terlihat menunduk, menatap ke arah laut, seperti sedang berdoa. Tentunya berdoa untuk kelancaram evakuasi korban.

BACA JUGA  Perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Tomohon Meriah, CS : Dari Tomohon Ganjar-Mahfmud Pasti Menang !!!

“Bagaimana kondisi sekarang, apa yang dibutuhkan, oh ya segera ada petugas kesehatan yang menuju,” ujar YSK lewat sambungan telepon kepada petugas di lokasi penjemputan.

Sekira pukul 20.55 WITA, kapal pengangkut para korban akhirnya sandar di dermaga. Tangis dan pelukan pecah.

Para penumpang yang sebagian besar kelelahan dan trauma langsung diarahkan ke ruang tunggu untuk menerima makanan, pakaian, dan penanganan medis.

Di tengah keramaian, YSK menyapa satu per satu korban, dari anak-anak hingga orang tua, menepuk bahu mereka, mendengarkan cerita singkat tentang perjuangan bertahan hidup di laut, dan memberikan penguatan.

“Kami pemerintah akan fokus mengevakuasi, mengurus mereka yang meninggal, serta memulihkan kondisi mental dan trauma korban. Ada yang masih terpisah dari keluarga, jadi prioritas kami adalah menyatukan mereka dan memastikan semua dalam keadaan aman,”

BACA JUGA  Gubernur YSK Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Angkat Sampah Plastik di Pantai Karangria

Menurut data sementara, 198 korban selamat dievakuasi ke Manado, sementara lima korban meninggal dunia sedang dibawa untuk penanganan lebih lanjut.

Di antara kerumunan, Hendrika seorang ibu asal Pulau Merampit, Talaud, memeluk erat kedua anak kembarnya, Rani dan Rini.

Mereka menjadi saksi hidup betapa maut begitu dekat saat kapal KM Barcelona terbakar saat itu.

“Saya bersama dua anak saya hanya dapat satu pelampung. Mereka berpegangan pada saya saat melompat ke laut. Kami terapung sekitar 15 menit sebelum diselamatkan kapal lain,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

“Saya bersyukur Tuhan menolong kami. Dan perhatian Gubernur YSK yang menunggu kami sampai tiba di pelabuhan membuat kami merasa tidak sendirian menghadapi musibah ini. Perhatian pemerintah kepada kami sungguh luar biasa sehingga kami sangat bersyukur di tengah musibah ini Kasih Tuhan terus menolong kami,” tukasnya bersyukur.

BACA JUGA  Kasus Penyalahgunaan Obat Psikotropika di Tumpaan Sudah P21

Malam itu, Pelabuhan Manado menjadi saksi kepedulian seorang pemimpin yang enggan pulang sebelum memastikan warganya aman.

Bagi para korban, perhatian dan kehadiran Gubernur YSK bukan sekadar formalitas, tetapi penguatan nyata di tengah trauma.***

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published.